Selami Taman Laut Nasional Bunaken
Sugeng Sonten, teman Punokawan!
Sore ini Petruk menyapa teman-teman dari tanah Manado tepatnya di pulau Bunaken! Tadi pagi, kami semua dibangunkan Semar dengan terburu-buru karena katanya ia mendapat mimpi lagi tentang warisan leluhur yang hilang. Kata Petruk, sih itu akal-akalan Semar saja biar kita semua bisa pergi ke Bunaken, Manado. Soalnya dari hari pertama perjalanan, Semar yang paling semangat merekomendasikan Taman Laut Nasional Bunaken ini. Beruntungnya Semar karena kali ini semuanya setuju dengan idenya, maka dari itu di sini lah kami sekarang. Bersiap-siap untuk menyelam dan menjelajahi wisata bahari di Taman Nasional Bunaken.
Oh iya, teman Punokawan sudah pernah ke Taman Nasional Bunaken? Taman Nasional Bunaken adalah sebuah obyek wisata seluas sekitar 89.065 hektare, berada di wilayah Kabupaten Minahasa, Kotamadya Manado, Sulawesi Utara. Taman Nasional Bunaken secara resmi didirikan pada tahun 1991 dan merupakan salah satu taman laut pertama Indonesia. Pada tahun 2005, Indonesia mendaftarkan taman nasional ini kepada UNESCO untuk dimasukan kedalam Situs Warisan Dunia.
Taman Nasional Bunaken juga merupakan perwakilan ekosistem perairan tropis Indonesia yang terdiri dari ekosistem hutan bakau, padang lamun, terumbu karang, dan ekosistem daratan atau pesisir. Dari yang Petruk baca di internet, perairan Taman Nasional Bunaken memiliki 13 genera (genus) karang hidup yang didominasi oleh jenis terumbu karang tepi dan terumbu karang penghalang. Lalu juga tercatat ada sekitar 91 jenis ikan yang hidup di perairan ini, diantaranya ikan kuda gusumi (Hippocampus kuda), oci putih (Seriola rivoliana), lolosi ekor kuning (Lutjanus kasmira), goropa (Ephinephelus spilotoceps dan Pseudanthias hypselosoma), ila gasi (Scolopsis bilineatus). Nah lho, teman-teman pernah mendengar jenis ikan-ikan ini, tidak? Sepertinya belum ya, karena jenis ikan-ikan ini bisa dibilang langka alias tidak bisa ditemukan di sembarang tempat.
Nah, di wisata Taman Nasional Bunaken ini teman-teman bisa mengikuti banyak kegiatan wisata bahari yang ditawarkan, seperti: diving, snorkeling, berjemur, dan berenang di laut. Tetapi jika teman-teman hanya ingin melihat atau berjalan-jalan di sekitar Taman Nasional Bunaken ini juga bisa, biaya yang dipungut untuk pengunjung domestik murah sekali, hanya sebesar Rp. 2.500.

Ini adalah foto karang di dalam Taman Nasional Bunaken yang Petruk ambil dari internet. Karena Petruk belum sempat untuk snorkeling, jadi pakai foto dari orang lain dulu, ya, teman-teman hihihi.
Eh aduh, Petruk jadi keasyikan menjelaskan Taman Nasional Bunaken sampai-sampai tidak sadar bahwa Semar sudah bersiap-siap untuk melakukan snorkeling. Snorkeling sendiri adalah kegiatan berenang di permukaan air yang tidak terlalu dalam dengan alat berupa kacamata selam, kaki katak, dan juga snorkel untuk membantu pernapasan. Kegiatan ini disebut pula dengan selam dangkal. Padahal Gareng, Petruk dan Bagong masih ingin melihat-lihat permukaan dulu, tapi kelihatannya Semar semangat sekali untuk menyelam sendirian.
Eh tunggu dulu, sepertinya ada yang kurang dari perlengkapan Semar kali ini, apa ya....
"Oke, Semar menyelam dulu, ya!"
"Eh, eh, tunggu dulu Semar! Kamu lupa sesuatu!"
Byurrrrr!!!
"Aaaaaahhhhh tolong aku!!!!"
Comments
Post a Comment