Ada Apa di Museum Sejarah Nasional Indonesia?

Sugeng Siang, teman Punokawan!



Kembali lagi bersama Petruk, nih.

Tadi ketika sedang menemani Gareng dan Bagong menikmati indahnya pemandangan Jakarta dari Puncak Pelataran Tugu Monas, Petruk tiba-tiba diseret Semar untuk ikut turun ke Museum Sejarah Nasional Indonesia yang terletak di lantai dasar Tugu Monas. Semar memang tidak bilang apa-apa, tapi kata Petruk sih Semar ingin Petruk membantunya mencari informasi tentang warisan leluhur yang hilang.

Teman Punokawan, apakah sudah pernah ke Museum Sejarah Nasional Indonesia? Petruk sendiri belum pernah nih, bahkan ini pertama kalinya Petruk mengunjungi museum. Ada apa ya di dalam museum?

Setelah 30 menit sejak turun dari Puncak Pelataran, akhirnya Petruk dan Semar sampai di Museum Sejarah Nasional Indonesia. Begitu sampai, Semar langsung saja meninggalkan Petruk dan sibuk kesana kemari. Huh, padahal dia sendiri yang minta ditemani. Yah, meskipun tidak bilang secara langsung, sih. Ya sudah, kalau begitu Petruk akan cari informasi sendiri. Tapi...

"Ah, apa ini?!"

Petruk melihat banyak miniatur manusia di dalam sebuah akuarium kaca, dan jumlah akuarium kaca ini sangat banyak bahkan bisa dikatakan seluruh museum ini berisikan akuarium kaca tersebut.

Museum Sejarah Nasional | Mommies Daily

"Ini namanya diorama," tiba-tiba Semar datang dan berdiri di samping Petruk.

"Diorama atau jendela peragaan ini mengabadikan sejarah sejak zaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia, perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia, hingga masa pembangunan di zaman Orde Baru." jelasnya.

"Oohh. Petruk baru tahu." Petruk menjawab sembari menganggukan kepala.

"Sepertinya leluhur ingin memberitahu kita tentang sejarah bangkitnya bangsa Indonesia, makanya mereka secara tidak langsung mengurus kita untuk mengunjungi Tugu Monas ini agar kita selalu ingat kisah dan bukti sejarah tentang bangsa kita." kata Semar.

"Betul. Apalagi dengan model diorama seperti ini, masyarakat Indonesia menjadi semakin mudah mengerti sejarah Indonesia karena dilengkapi catatan dan proyeksi kejadian sejarah yang digambarkan melalui miniatur-miniatur manusia." kata Petruk

Semar menganggukan kepalanya. "Semoga masyarakat Indonesia tetap melestarikan budaya sejarah ini ya."

***

Nah, teman Punokawan, tujuan pertama Punokawan yaitu mengunjungi Tugu Monas selesai! Apakah perjalanannya menyenangkan? Semoga, ya!

Kata Petruk sih, perjalanan ke Monas ini menyenangkan banget! Banyak ilmu yang Petruk dapat pada hari ini, yang terutama adalah menghargai dan melestarikan sejarah bangkitnya bangsa Indonesia. Nah, untuk bisa terus melestarikan sejarah, teman-teman tidak harus selalu mengunjungi museum setiap harinya. Petruk punya tips supaya teman-teman bisa terus melestarikan sejarah dengan mudah.

Ketika mengunjungi museum atau objek wisata sejarah, teman-teman jangan lupa membawa buku catatan! Buku catatan ini berfungsi untuk mencatat informasi-informasi penting terkait sejarah yang teman-teman dapatkan ketika berkunjung ke museum atau objek wisata sejarah. 

Dengan begitu, informasi tersebut bisa terus ada dan bisa disebarkan kepada teman-teman yang lain. 

Tak hanya itu, informasi sejarah ini bisa menjadi bekal teman-teman ketika belajar di sekolah, lho! Satu langkah lebih maju mencapai juara 1 di mata pelajaran sejarah! Hebat sekali, kan?

  
Sampai sini dulu ya Petruk menemani teman-teman Punokawan. 
Sampai jumpa di kota berikutnya!

Comments

Popular posts from this blog

Waktu yang Tepat Untuk Mengunjungi Tugu Khatulistiwa

Wisata Tanpa Bayangan, Tugu Khatulistiwa!

Punokawan: The Adventure